Senin, 16 Agustus 2010

ARTI WAKTU BAGI MANUSIA

Arti waktu bagi seorang manusia itu ada dua (2)macam:

1. Waktu sebagai kesempatan

Satu hari terdiri dari 24 jam, dan ada 168 jam dalam satu minggu. Kadang kala terasa cepat berlalu kalau pekerjaan belum juga selesai, sementara deadline sudah mengejar. Sebaliknya, waktu kadang terasa lama ketika kita mengerjakan pekerjaan yang membosankan. Banyak orang yang dengan mudah mengambinghitamkan waktu apabila ia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, dengan mengatakan “Seandainya waktu lebih dari 24 jam, tentu banyak pekerjaan yang dapat kuselesaikan.

Waktu berarti kesempatan, yang dapat kita isi secara saadra dan bertangggungjawab. Dalam kaitan dengan pekerjaan, waktu adalah kesempatan yang tersedia bagi kita untuk mengerjakan dan menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan kepada kita. Dalam hal ini, waktu yang tersedia bagi kita untuk mengerjakan dan menyelasaikan pekerjaan kita, tidak selalu panjang. Kadang dalam waktu yang singkat saja kita harus mengerjakan dan menyelasaikan pekerjaan yang banyak dan beragam. Memang ada pekerjaan yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat, dan ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama.

Namun, masalahnya tidak selalu selalu terletak pada pekerjaan itu sendiri, melainkan juga pada cara kita membagi dan menggunakan waktu secara sadar dan bertanggung jawab. Dengan mengelola waktu yang dilakukan secar baik, maka waktu yang tersedia bagi kita yang biasanya tidak selalu banyak – dapat kita isi dengan lebih efektif dan efisien. Inilah yang membuat banyak oarng dalam waktu singkat dapat mengerjakan dan menyelesaikan banyak pekerjaan. Jadi, sebenarnya ada banayk pekerjaan yang bisa kita selesaikan dalam waktu singkat, tapi dalam kenyataannya kita membutuhkan waktu yang panjang untuk menyelesaikannya. Hal ini terjadi karena kita tiak menempatkan pengelolaan waktu sebagai hal yang penting dalam hidup kita, khususnya dalam kaitan dengan pekerjaan.

Waktu juga dapat diibatarkan sebagai uang yang di pinjamkan kepada kita. Sebagai pinjaman, maka uang itu harus kita gunakan sebaik-baiknya. Kita berusaha keras untuk bisa mellipat gandakannya, dan bukan malah menghabiskannya tanpa menghasilkan sesuatu. Begitu juga dengan waktu atau kesempatan yang kita miliki, kita tidak boleh membiarkan begitu saja waktu kerja efektif kita berlalu tanpa memberi manfaat. Terutama untuk hal yang berkaitan dengan penyelesaian pekerjaan kita. Sudah banyak pihak mengakui bahwa mengelola waktu merupakan hal utama dalam managemen diri. Seperti halnya kehidupan yang harus di kelola dan dikendalikan, agar kita dapat mencapai sasaran hidup dan pekerjaan yang telah kita tetapkan, seefektif dan seefisien mungkin.


2. Waktu adalah hidup

Secara lebih luas, waktu dapat diartikan sebagai hidup (Time is Life). Artinya, bagi manusia, waktu sama saja dengan hidup, yakni hidup yang masih bisa berbuat sesuatu karena adanya waktu. Lepas dari waktu, kita tidak bisa bicara tentang hidup, karena ketika kita katakan ‘dia hidup’ itu berarti ‘dia ada waktu’, lepas dari apakah dia bisa mengisi waktu itu dengan baik atau tidak. Dengan menyebut waktu itu adalah hidup, dengan membuang-buang waktu berarrti sama dengan menyia-nyikan hidup. Begitu juga ketika kita sudahkehabisan waktu, dimanan kita tidak ada waktu lagiuntuk bisa berbuat sesuatu, hidup kita sudah berakir sampai disitu. Maka selama kita masih hidup, kita masih punya waktu, dan selama kita punya waktu berarti kita masih hidup. Hidup dan waktu menjadi sesuatu yang identik. Sama halnya juga dengan kesempatan, selama kita masih hidup, kita masih punya kesempatan, menyia-nyiakan waktusama dengan menyia-nyiakan kesempatan. Kita tidak akan bisa mendapatkan kembali waktu yang sudah kita buang percuma, entah untuk mengisinya dengan hal yang luhur selakipun.

Ada orang yang hidup dengan pola pikir “go with the flow”. Maksudnya mereka tidak mau mengendalikan situasi, termasuk waktu. Motto mereka adalah "Hidup itu mengalir", akibatnya, setiap tindakan lebih didasarkan pada dorongan-dorongan sesaat ketimbang dorongan dari rancangan yang sudah di pikirkan. Dilain pihak ada juga orang yang sedemikian terobsesi dengan waktu.. bagi mereka waktu harus dikendalikan secara ketat menit demi menit. Mereka sama sekali tidak bisa mentolerir ketidaktepatan waktu, dan menganggap kesalahan jadwal sebagai malapetaka. Kedua ekstrim diatas jelas kurang tepat. Yang harus kita ambil adalah jalan tengah. Harus ada tanggung jawab untuk mengandalikan waktu, sehingga bisa membawa manfaat besar bagi hubungan kita dengan tuhan, dengan sesama dan juga dengan diri sendiri, bahkan dengan dunia. Menghargai waktu sama dengan menghargai hidup yang diberikan tuhan kepada kita dalam bentuk kemampuan untuk berbuat sesuatu, dalam dan terikat kurun waktu tertentu.

Ditulis oleh: Sri Deviyanti*
SOURCE :http://www.blogg3r.co.cc

Tidak ada komentar: